Sertifikasi Jalur Pendidikan;Guru Dapat Uang Saku 1,25 Juta
Kamis, 11 September 2008Sertifikasi guru melalui jalur pendidikan kembali dilaksanakan. Sebanyak 51 guru peserta sertifikasi jalur pendidikan angkatan 2008 kemarin (8/9) mulai kuliah perdana di kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Kuliah perdana tersebut diberikan Rektor Unesa Prof Haris Supratno. Dalam kuliahnya, Haris memberi beberapa wejangan tentang beberapa hal penting yang harus dilakukan selama menjalani masa pendidikan. Salah satunya, serius kuliah agar lulus sertifikasi.
''Seperti diketahui, sertifikasi ini kan sebenarnya ada dua jalur. Pertama, jalur portofolio dan kedua, jalur pendidikan ini,'' kata Haris.
Dia menjelaskan, sejatinya konsep dasar sertifikasi guru adalah melalui jalur pendidikan. Namun, dalam perkembangannya, ada proses negosiasi pemerintah dan DPR sehingga sertifikasi berubah menjadi jalur portofolio. ''Dalam negosiasi tersebut, Unesa mengusulkan agar jalur pendidikan tidak dihapus sehingga nanti bisa dievaluasi mana yang terbaik,'' ujar Haris.
Baik sertifikasi lewat jalur pendidikan maupun jalur portofolio sama-sama kali pertama dilakukan. Dalam sertifikasi jalur portofolio, seorang guru diminta mengirimkan berkas-berkas portofolio. Lalu, portofolio itu dinilai oleh asesor. ''Di jalur pendidikan ini beda. Mereka harus mengikuti pendidikan selama setahun untuk bisa mendapatkan SK sertifikasi,'' jelasnya.
Guru-guru yang mengikuti sertifikasi jalur pendidikan itu dipilih oleh pusat. Mereka berasal dari seluruh Indonesia. Guru-guru tersebut kemudian ditempatkan di universitas-universitas tertentu sesuai dengan program studi (prodi) bersangkutan.
Unesa mendapat jatah untuk mendidik guru-guru PPKn dan seni. Rinciannya, tahun ini ada 30 guru PPKn dan 21 guru seni. ''Mereka ini akan didik layaknya mahasiswa selama setahun penuh. Selain itu, mereka disuruh praktik mengajar di lapangan melalui PPL,'' kata Haris.
Para guru yang mengikuti sertifikasi jalur pendidikan itu tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali. Bahkan, mereka mendapat uang buku, SPP, dan uang saku. Setiap bulan angkatan 2007 mendapat Rp 1 juta, sedangkan angkatan 2008 Rp 1,25 juta. ''Dalam setahun mereka harus menyelesaikan 36-38 SKS,'' ujarnya.
Yang membedakan kuliah mereka dengan kuliah mahasiswa pada umumnya adalah porsi praktiknya lebih besar. Materi hanya diberikan sekitar 30-40 persen. ''Tujuannya kan memang mencetak cara mereka mengajar,'' tambahnya.
Jika lulus nanti, lanjut Haris, mereka juga berhak mendapatkan tunjangan profesi seperti dari jalur portofolio. Haris menyatakan, saat ini angkatan pertama sertifikasi jalur pendidikan masih menempuh PPL atau praktik mengajar. ''Begitu mereka lulus, kami akan segera melakukan evaluasi,'' ujarnya. (sha/hud)
Teman Kita ada lho siapa dia , betul dia adalah Bu Lilik Ratnawati