Verifikasi Guru PLPG Selesai

Senin, 09 Februari 2009

MALANG - Hasil verifikasi ulang Panitia Sertifikasi Guru Universitas Negeri Malang (PSG UM) rayon 15 terhadap berkas 398 orang guru peserta PLPG (pendidikan latihan profesi guru) 2008 mulai membuahkan hasil. Sebagian guru dinyatakan lulus dan diusulkan menerima sertifikat.
Sayangnya, PSG UM belum bisa merinci berapa jumlah guru yang dinyatakan lulus. Rencananya, PSG UM baru akan merilis datanya setelah verifikasi selesai. "Secara umum, ada perubahan. Jumlahnya lumayan. Berapa persen atau berapa angkanya, saya belum dilapori detailnya. Antara Senin hingga Rabu akan diumumkan," kata Ketua PSG UM Prof Suparno, kemarin.

Menurutnya, pihaknya sudah menjanjikan ada perubahan dalam hasil verifikasi ulang itu. Asesor diminta untuk memilih indikator yang lebih menguntungkan bagi guru. Misalnya, asesor lebih memilih masa kerja ketimbang terhitung mulai tanggal (TMT) pengangkatan. Sebab masa kerja guru secara faktual termasuk saat dia mulai mengabdi di sekolah-sekolah.

Dalam syarat status sebagai guru tetap yayasan (GTY), asesor juga diminta untuk memilih yang menguntungkan guru. Misalnya ada SK yang dikeluarkan yayasan, kepala sekolah, atau yayasan lama. Asesor diminta tidak mempermasalahkan siapa yang menandatanganinya. Yang penting dokumen formal. "Setiap ada problem, kami sudah minta pilih yang terbaik bagi guru," kata dosen Bahasa Indonesia ini.

Seperti diketahui, PSG UM minta waktu dua minggu terhitung mulai 29 Januari untuk memverifikasi ulang pengumuman hasil verifikasi ulang nanti bakal didistribusikan ke diknas kota/kabupaten tempat para guru berasal plus di website UM. Langkah verifikasi ulang itu sebagai solusi protes guru yang dilakukan 28 Januari 2009. Para pendidik yang rata-rata dari swasta itu sempat longmarch dari kantor PSG ke rektorat UM. Layaknya aksi demo, mereka juga membentang poster bernada kecaman pelaksanaan sertifikasi. Aksi itu berakhir di gedung Sasana Budaya, tempat audensi berlangsung.

Bagaimana apabila pusat kembali menyeleksi? Suparno mengatakan, jauh-jauh hari pihaknya sudah mengontak panitia pusat. Meski pusat melakukan koreksi ulang, namun tidak membuat yang telah lulus menjadi tidak lulus. Sebab indikator yang digunakan jelas. Pihaknya juga telah lebih berhati-hati untuk pelaksanaan verifikasi ulang tersebut. "Kita sudah kontak. Tidak ada yang lulus lalu jadi tidak lulus," janji rektor ramah ini.

Yang Ditunggu Daftar Nama

Kalangan guru non-PNS yang portofolionya diverifikasi ulang belum seratus persen percaya bahwa sudah ada perubahan. Sebab, data dan nama guru yang statusnya berubah dari tidak lulus menjadi lulus, belum ada. Padahal, data itu yang sangat diharapkan para guru yang sempat protes ini. "Kami masih menunggu. Pihak UM janji dua minggu. Ya kita tunggu," kata John Nadha Firmana, koordinator Forum Korban Sertifikasi (Forbanser), kemarin.

Menurut John, para guru dari 20 kota/kabupaten itu sama sekali belum diajak komunikasi. Sepengetahuannya, kalau ada guru yang dipanggil PSG, maka akan lapor Forbanser. Sehingga komunikasi tercipta. Hingga kemarin, menurut John, belum ada guru yang dipanggil. "Mungkin berkas portofolionya sudah lengkap sehingga panitia tinggal memeriksa ulang berkasnya saja," kata John.

Persoalan lain, katanya, sejumlah 570 guru yang tidak lulus sertifikasi 2008 mulai meminta untuk diverifikasi ulang juga. Alasannya, tahun sebelumnya, 2006 dan 2007, sekitar 90 persen guru lulus. Namun pada 2008, ada separo yang tidak lulus. "Mereka juga minta verifikasi ulang. Minta kesempatan kedua," kata guru SMK Pratnya Paramita ini. (yos/war)

sumber : radar Malang





Label:

0 komentar: