5 Ribu Lebih Guru Gagal Sertifikasi

Sabtu, 18 Oktober 2008

Kuota 2008, Kepastian Kelulusan Tunggu Pusat
SURABAYA - Jika guru Jatim yang lulus sertifikasi kuota 2006 dan kuota 2007 bersiap menerima lanjutan pencairan tunjangan profesi pendidik (TPP), tidak begitu peserta sertifikasi kuota 2008. Mereka kini agaknya berharap-harap cemas, apakah lulus ataukah gagal dan harus menjalani pelatihan.

Hingga kini, pengumuman kelulusan peserta sertifiksi kuota 2008 belum keluar. Tim sertifikasi pusat belum menyerahkan hasil verifikasi yang telah selesai dilakukan. Padahal, Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) menyelesaikan penilaian portofolio itu sejak pertengahan September lalu.

Ketua Sertifikasi Guru Rayon Induk XIV Haris Supratno mengatakan, paling cepat pengumuman sertifikasi baru dilakukan minggu depan. Dalam minggu ini, verifikasi di pusat diperkirakan selesai. "Mungkin Senin (20/10) sudah ada pengumuman," kata rektor Unesa itu.
Karena hasil verfikasi belum turun, pihaknya belum bisa memastikan jumlah peserta sertifikasi yang lulus tahun ini. Namun, berdasar hasil verifikasi Unesa, angka kelulusan diperkirakan 61 persen di antara jumlah peserta. Dengan demikian, setidaknya ada sekitar 8.540 guru di antara total peserta sekitar 14 ribu yang berhasil melalui seleksi portofolio.
Namun, Haris buru-buru menyatakan bahwa angka kelulusan tersebut bisa bertambah atau berkurang setelah diverifikasi tim pusat. "Jumlah itu belum pasti karena masih diklarifikasi pusat. Jumlah bisa berubah," ujarnya.
Haris mengakui bahwa hasil penilaian dari Unesa sudah dikirim ke tim sertifikasi pusat sejak pertengahan bulan lalu. Data guru yang lulus dan tidak lulus telah disetor ke pusat. "Nanti yang berhak mengumunkan kelulusan adalah pusat. Bukan kami lagi seperti sertifikasi kuota sebelumnya," ujarnya.
Tentu saja, proses itu menjadikan pengumuman sertifikasi bertambah lama. Prosedur yang harus dilalui pun cukup rumit. Tidak seperti sertifikasi kuota 2006 dan 2007. Setelah ada hasil penilaian dari lembaga penyelenggara sertifikasi, hasilnya bisa langsung diumumkan. Para peserta pun bisa mengetahui nasib mereka dalam sertifikasi dengan cepat.
Haris mengatakan, sebetulnya perubahan kebijakan itu mengandung maksud baik. Yakni, agar penilaian lebih objektif. Tidak ada permainan dalam seleksi keprofesionalan guru. "Waktu pengumumannya lama karena verfikasinya skala nasional," katanya.
Jika hasil penilain Unesa tidak berubah, jumlah peserta yang lolos sertifikasi tahun ini, tampaknya, tidak meningkat signifikan. Pada kuota tahun lalu, tingkat kelulusan para guru asal Jatim juga berkisar di angka itu. Padahal, seharusnya, hasilnya bisa lebih baik karena para guru dapat belajar dari kesalahan sebelumnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Jatim Rasiyo menyatakan tengah menyiapkan rencana pengumuman nama-nama guru yang berhak menerima TPP secara transparan. Dengan demikian, tidak lagi ada prasangka
yang tidak berdasar. Sejauh ini, tegas dia, instansinya selalu melangkah sesuai aturan yang benar.
"Pokoknya, kami segera menyelesaikan pembayaran tunjangan bagi para guru yang sudah keluar SK dari pusat," ujar Rasiyo. (may/hud)
Sumber jawapos, 17 okt 2008

Label:

0 komentar: